Sunday, May 24, 2009
....himpunan Doa...
آَانَ الرَّجُلُ إِذَا أَسْلَمَ عَلَّمَهُ النَّبِيُّ الصَّلاَةَ ثُمَّ أَمَرَهُ أَنْ يَدْعُوَ
بِهَؤُلاَءِ الْكَلِمَاتِ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ
وَارْزُقْنِيْ.
Seorang laki-laki apabila masuk Islam, Nabi n mengajarinya shalat, kemudian beliau
memerintahkan agar berdoa dengan kalimat ini: ‘Ya Allah, ampunilah aku, belas
kasihanilah aku, berilah petunjuk kepadaku, melindungi (dari apa yang tidak
kuinginkan) dan berilah rezeki kepadaku.” (HR. Muslim 4/2073, menurut riwayatnya
ada keterangan: Sesungguhnya kalimat-kalimat tersebut akan mencukupi dunia
dan akhiratmu)
إِنَّ أَفْضَلَ الدُّعَاءِ الْحَمْدُ لِلَّهِ، وَأَفْضَلَ الذِّآْرِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ.
Sesungguhnya doa yang terbaik adalah membaca: Alhamdulillaah. Sedang zikir yang
terbaik adalah: Laa Ilaaha Illallaah.”
(HR. At-Tirmidzi 5/462, Ibnu Majah 2/1249, Al-
Hakim 1/503. Menurut Al-Hakim, hadits tersebut adalah shahih. Imam Adz-Dzahabi
menyetujuinya, Lihat pula Shahihul Jami’ 1/362)
الْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ: سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ، وَاللهُ أَآْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ.
Kalimat-kalimat yang baik adalah: “Subhaanallaah, walhamdulillaah, wa laa ilaaha
illallaah,wallaahu akbar,walaa haula walaa quwwata illaa billaah.” (HR. Ahmad no.
513 menurut penertiban Ahmad Syakir, sanadnya shahih, lihat Majma’uz Zawa’id
1/297, Ibnu Hajar mencantumkannya di Bulughul Maram dari riwayat Abu Sa’id
kepada An-Nasa’i. Ibnu Hajar berkata: “Hadits tersebut adalah shahih menurut
pendapat Ibnu Hibban dan Al-Hakim.)
131- BAGAIMANA CARA NABI S.A.W MEMBACA TASBIH
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ يَعْقِدُ التَّسْبِيْحَ
بِيَمِيْنِهِ.
Dari Abdullah bin Umar, dia berkata: “Aku melihat Rasulullah menghitung bacaan
tasbih (dengan jari-jari) tangan kanannya.” (HR. Abu Dawud dengan lafazh yang
sama 2/81, At-Tirmidzi 5/521, dan lihat Shahihul Jami’ 4/271, no. 4865)
132- BEBERAPA ADAB DAN KEBAIKAN
إِذَا آَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ -أَوْ أَمْسَيْتُمْ- فَكُفُّوْا صِبْيَانَكُمْ؛ فَإِنَّ
الشَّيَاطِيْنَ تَنْتَشِرُ حِيْنَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ اللَّيْلِ
فَخَلُّوْهُمْ، وَأَغْلِقُوا اْلأَبْوَابَ وَاذْآُرُوا اسْمَ اللهِ؛ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ
لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا، وَأَوْآُوْا قِرَبَكُمْ وَاذْآُرُوا اسْمَ اللهِ،
وَخَمِّرُوْا آنِيَتَكُمْ وَاذْآُرُوا اسْمَ اللهِ، وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوْا عَلَيْهَا
شَيْئًا، وَأَطْفِئُوْا مَصَابِيْحَكُمْ.
Apabila kegelapan malam telah tiba -atau kamu masuk di waktu malam-, maka
tahanlah anak-anakmu, sesungguhnya syaitan pada saat itu bertebaran. Apabila
malam telah terlewati sesaat, maka lepaskan mereka, tapi tutuplah pintu dan sebut
nama Allah (baca: Bismillaahir rahmaanir rahiim). Sesungguhnya syaitan tidak
membuka pintu yang tertutup, ikatlah gerabamu (tempat air dari kulit) dan sebutlah
nama Allah. Tutuplah tempat-tempatmu dan sebutlah nama Allah, sekalipun dengan
melintangkan sesuatu diatasnya, dan padamkan lampu-lampumu.” (HR. Al-Bukhari
dengan Fathul Bari 10/88, Muslim 3/1595)
لَقَدْ آَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ آَانَ يَرْجُو
( اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَآَرَ اللَّهَ آَثِيرًا ( ٢١
Demi sesungguhnya, adalah bagi kamu pada diri Rasulullah itu contoh ikutan Yang
baik, Iaitu bagi orang Yang sentiasa mengharapkan (keredaan) Allah dan (balasan
baik) hari akhirat, serta ia pula menyebut dan mengingati Allah banyak-banyak
(dalam masa susah dan senang). (al-Ahzaab 33: 21)
Rasulullah صلى الله عله وسلام bersabda (maksudnya):
“Barangsiapa yang beramal dengan amalan selain dari cara kita, maka ianya
tertolak.” (Hadis Riwayat Muslim, no: 1718)
Sumber: http://www.an-nawawi.blogspot.com
بِهَؤُلاَءِ الْكَلِمَاتِ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ
وَارْزُقْنِيْ.
Seorang laki-laki apabila masuk Islam, Nabi n mengajarinya shalat, kemudian beliau
memerintahkan agar berdoa dengan kalimat ini: ‘Ya Allah, ampunilah aku, belas
kasihanilah aku, berilah petunjuk kepadaku, melindungi (dari apa yang tidak
kuinginkan) dan berilah rezeki kepadaku.” (HR. Muslim 4/2073, menurut riwayatnya
ada keterangan: Sesungguhnya kalimat-kalimat tersebut akan mencukupi dunia
dan akhiratmu)
إِنَّ أَفْضَلَ الدُّعَاءِ الْحَمْدُ لِلَّهِ، وَأَفْضَلَ الذِّآْرِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ.
Sesungguhnya doa yang terbaik adalah membaca: Alhamdulillaah. Sedang zikir yang
terbaik adalah: Laa Ilaaha Illallaah.”
(HR. At-Tirmidzi 5/462, Ibnu Majah 2/1249, Al-
Hakim 1/503. Menurut Al-Hakim, hadits tersebut adalah shahih. Imam Adz-Dzahabi
menyetujuinya, Lihat pula Shahihul Jami’ 1/362)
الْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ: سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ، وَاللهُ أَآْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ.
Kalimat-kalimat yang baik adalah: “Subhaanallaah, walhamdulillaah, wa laa ilaaha
illallaah,wallaahu akbar,walaa haula walaa quwwata illaa billaah.” (HR. Ahmad no.
513 menurut penertiban Ahmad Syakir, sanadnya shahih, lihat Majma’uz Zawa’id
1/297, Ibnu Hajar mencantumkannya di Bulughul Maram dari riwayat Abu Sa’id
kepada An-Nasa’i. Ibnu Hajar berkata: “Hadits tersebut adalah shahih menurut
pendapat Ibnu Hibban dan Al-Hakim.)
131- BAGAIMANA CARA NABI S.A.W MEMBACA TASBIH
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ يَعْقِدُ التَّسْبِيْحَ
بِيَمِيْنِهِ.
Dari Abdullah bin Umar, dia berkata: “Aku melihat Rasulullah menghitung bacaan
tasbih (dengan jari-jari) tangan kanannya.” (HR. Abu Dawud dengan lafazh yang
sama 2/81, At-Tirmidzi 5/521, dan lihat Shahihul Jami’ 4/271, no. 4865)
132- BEBERAPA ADAB DAN KEBAIKAN
إِذَا آَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ -أَوْ أَمْسَيْتُمْ- فَكُفُّوْا صِبْيَانَكُمْ؛ فَإِنَّ
الشَّيَاطِيْنَ تَنْتَشِرُ حِيْنَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ اللَّيْلِ
فَخَلُّوْهُمْ، وَأَغْلِقُوا اْلأَبْوَابَ وَاذْآُرُوا اسْمَ اللهِ؛ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ
لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا، وَأَوْآُوْا قِرَبَكُمْ وَاذْآُرُوا اسْمَ اللهِ،
وَخَمِّرُوْا آنِيَتَكُمْ وَاذْآُرُوا اسْمَ اللهِ، وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوْا عَلَيْهَا
شَيْئًا، وَأَطْفِئُوْا مَصَابِيْحَكُمْ.
Apabila kegelapan malam telah tiba -atau kamu masuk di waktu malam-, maka
tahanlah anak-anakmu, sesungguhnya syaitan pada saat itu bertebaran. Apabila
malam telah terlewati sesaat, maka lepaskan mereka, tapi tutuplah pintu dan sebut
nama Allah (baca: Bismillaahir rahmaanir rahiim). Sesungguhnya syaitan tidak
membuka pintu yang tertutup, ikatlah gerabamu (tempat air dari kulit) dan sebutlah
nama Allah. Tutuplah tempat-tempatmu dan sebutlah nama Allah, sekalipun dengan
melintangkan sesuatu diatasnya, dan padamkan lampu-lampumu.” (HR. Al-Bukhari
dengan Fathul Bari 10/88, Muslim 3/1595)
لَقَدْ آَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ آَانَ يَرْجُو
( اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَآَرَ اللَّهَ آَثِيرًا ( ٢١
Demi sesungguhnya, adalah bagi kamu pada diri Rasulullah itu contoh ikutan Yang
baik, Iaitu bagi orang Yang sentiasa mengharapkan (keredaan) Allah dan (balasan
baik) hari akhirat, serta ia pula menyebut dan mengingati Allah banyak-banyak
(dalam masa susah dan senang). (al-Ahzaab 33: 21)
Rasulullah صلى الله عله وسلام bersabda (maksudnya):
“Barangsiapa yang beramal dengan amalan selain dari cara kita, maka ianya
tertolak.” (Hadis Riwayat Muslim, no: 1718)
Sumber: http://www.an-nawawi.blogspot.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
good post...
keep on delivering the sunnah...
Post a Comment